Dalam dua dekade terakhir, musik digital berkembang pesat. Spotify, Apple Music, dan YouTube telah menjadi platform utama bagi pendengar musik di seluruh dunia. Namun di balik dominasi layanan digital, radio di era streaming ternyata belum punah. Pertanyaannya, apakah radio masih relevan, atau sudah menjadi media usang?
Era Streaming: Praktis dan Personalisasi
Streaming menawarkan kemudahan:
- Akses instan ke jutaan lagu dari seluruh dunia.
- Algoritma pintar yang menyesuaikan playlist sesuai kebiasaan pengguna.
- Mobilitas tinggi: musik bisa diputar kapan saja lewat smartphone.
Menurut Billboard, lebih dari 80% pendapatan industri musik global kini berasal dari streaming. Spotify mencatat lebih dari 600 juta pengguna aktif bulanan pada 2024.
Radio: Tradisi Panjang yang Bertahan
Meskipun teknologi baru bermunculan, radio tetap bertahan dengan kekuatan unik:
- Kedekatan lokal
Radio sering menyajikan berita, cuaca, dan musik lokal yang relevan dengan pendengar. - Kurasi manusia
Tidak seperti algoritma, DJ radio memilih lagu dengan sentuhan personal. - Media gratis & mudah diakses
Tidak butuh kuota internet besar, cukup gelombang FM/AM. - Rasa komunitas
Radio menciptakan ruang bersama, terutama di mobil, kantor, atau ruang publik.
Rolling Stone menyebut radio tetap menjadi medium utama di mobil, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.
Radio vs Streaming: Persaingan atau Kolaborasi?
| Aspek | Radio | Streaming |
|---|---|---|
| Akses | Gratis, siaran lokal/nasional | Berlangganan atau freemium, global |
| Kurasi | DJ & program tematik | Algoritma & personalisasi |
| Interaktivitas | Terbatas (request call-in) | Tinggi (playlist pribadi, berbagi lagu) |
| Konteks | Berita, talkshow, musik | Fokus utama: musik & podcast |
Fakta menarik: banyak stasiun radio kini juga hadir dalam bentuk streaming, menciptakan hybrid model yang memadukan siaran tradisional dan digital.
Radio di Indonesia
Di Indonesia, radio masih memiliki tempat khusus. Banyak stasiun radio besar seperti Prambors, Hard Rock FM, dan Gen FM tetap populer, terutama bagi pendengar muda. Radio sering jadi sarana promosi artis lokal dan wadah acara off-air seperti konser mini.
Situs lokal Seputar Musik & Media melaporkan bahwa radio kini lebih fokus membangun komunitas pendengar dengan acara interaktif dan siaran online.
Kesimpulan
Radio di era streaming masih relevan, bukan hanya sebagai media musik tetapi juga ruang komunitas, informasi, dan hiburan lokal. Streaming memang mendominasi konsumsi musik, namun radio tetap punya daya tarik yang tidak bisa sepenuhnya digantikan algoritma.
Masa depan kemungkinan besar adalah kolaborasi: radio yang kuat di lokal, dan streaming yang unggul secara global.

