Ketika hati sedang patah atau perasaan campur aduk, banyak orang justru mencari lagu-lagu sedih untuk didengarkan. Padahal secara logika, musik seharusnya digunakan untuk memperbaiki suasana hati. Fenomena lagu sedih saat galau ini ternyata bukan kebetulan — ada penjelasan psikologis dan emosional di baliknya.
Musik dan Emosi: Hubungan yang Kuat
Musik adalah bahasa emosi. Melodi dan lirik bisa menggambarkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Saat sedang sedih, mendengarkan lagu dengan nuansa serupa membantu seseorang merasa “dimengerti”.
Menurut penelitian di Frontiers in Psychology, otak manusia memproses musik sedih sebagai bentuk empati — seolah-olah lagu itu ikut merasakan kesedihan yang sama.
Alasan Kita Menikmati Lagu Sedih
1. Validasi Emosi
Lagu sedih memberi perasaan bahwa kesedihan kita wajar. Mendengarkan lagu seperti Someone Like You (Adele) atau Let Her Go (Passenger) membuat kita merasa tidak sendirian.
2. Katarsis Emosional
Musik bisa menjadi media untuk “mengeluarkan” emosi. Menangis saat mendengarkan lagu sedih justru membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi stres.
3. Kenangan dan Nostalgia
Lagu sedih sering mengingatkan kita pada masa lalu — entah hubungan, momen, atau tempat tertentu. Nostalgia bisa menimbulkan emosi campuran antara sedih dan nyaman.
4. Estetika Kesedihan
Banyak orang menikmati keindahan musik itu sendiri. Harmoni minor, suara lembut, dan lirik puitis memberi sensasi artistik yang justru menenangkan.
Scientific American menyebut bahwa otak merespons musik sedih dengan melepaskan prolaktin, hormon yang membantu kita merasa lega setelah menangis.
Lagu Sedih Sebagai Bentuk Terapi
Musik sedih tidak selalu memperburuk suasana hati. Dalam terapi musik (music therapy), lagu sedih justru digunakan untuk membantu pasien mengekspresikan emosi dan menyembuhkan luka batin.
Efeknya mirip seperti berbicara dengan teman yang memahami situasi kita — musik menjadi “pendengar” tanpa menghakimi.
Fenomena Lagu Galau di Budaya Populer
Lagu-lagu sedih tak pernah hilang dari industri musik. Dari Adele hingga Tulus, tema kehilangan dan patah hati selalu mendominasi chart.
- Lagu “Hati-Hati di Jalan” (Tulus) jadi fenomena karena mewakili rasa kehilangan yang realistis.
- Di Korea, lagu “Love, Maybe” dari drama Business Proposal juga viral karena liriknya yang manis tapi sendu.
Situs Seputar Musik & Emosi melaporkan bahwa pencarian lagu sedih di Spotify meningkat hingga 25% setiap bulan Februari — musim galau global menjelang Valentine’s Day.
Apakah Lagu Sedih Membuat Kita Tambah Sedih?
Tidak selalu. Menurut studi dari University of Tokyo, efek lagu sedih tergantung pada konteks dan kepribadian pendengar.
- Orang yang sedang stres berat mungkin merasa lebih sedih.
- Tapi orang yang ingin “melepaskan beban” justru merasa lebih lega setelah mendengarkan lagu sedih.
Kuncinya ada pada intensi: apakah kita mendengarkan untuk menenggelamkan diri, atau untuk menyembuhkan diri.
Kesimpulan
Lagu sedih saat galau bukan tanda kelemahan, tapi bentuk ekspresi diri. Saat musik sedih terdengar, kita menemukan ruang aman untuk merasakan emosi yang sering ditekan.
Musik bukan hanya soal suara, tapi juga terapi yang membantu kita memahami diri sendiri. Kadang, untuk merasa lebih baik — kita memang perlu menangis dulu.

